Melanjuti artikel terdahulu yang di buat oleh rekan Penerjemahan Jakarta mengenai "Sudah Siapkah Situs Penerjemah Anda Dengan Updatenya 2 Alogaritma Google Terbaru?", pada kesempatan kali ini, saya mencoba berbagi tips khusus untuk Penerjemah Indonesia dalam menghadapi updatenya alogaritma Google Exact Match Domain (EMD). Tips ini semata-mata merupakan tips sederhana yang saya buat berdasarkan hasil dari membaca di forum-forum webmaster luar dan juga tulisan-tulisan yang dibuat oleh blogger Indonesia yang tengah ramai membahas alogaritma Google EMD.
Latar Belakang Hadirnya Alogaritma Google EMD
Sebagian rekan-rekan penerjemah yang mungkin secara langsung terjun dalam pengelolaan website atau blognya, mungkin tahu betul apa yang dimaksud dengan Strategi Seo On Page, yaitu upaya meningkatkan visibilitas sebuah web atau blog demi tercapainya popularitas dimata mesin pencari. Dan, salah satu strategi Seo On Page yang paling mendasar adalah dengan penempatan keyword (kata kunci) pada tempat-tempat strategis. Salah satu tempat yang paling strategis tersebut tidak lain yaitu pada Nama Domain.
Seperti pada artikel sebelumnya, rekan kita Penerjemahan Jakarta memberi contohnya, yaitu "karena ambisi ingin situs webnya bisa tampil di halaman pertama dengan keyword 'penerjemah bahasa yunani', dibelinya doman dengan nama 'penerjemahbahasayunani.com' dan banyak lagi contohnya." Sebenarnya menurut saya pribadi, sah-sah saja penggunaan keyword sebagai nama domain. Namun tidak demikian dengan Google yang menganggap strategi penggunaan keyword sebagai nama domain kebanyakan di manfaatkan oleh situs-situs berkualitas rendah untuk mempercepat meraih posisi dihalaman hasil pencarian. Dan yang lebih parah, Google juga menganggap situs-situs yang demikian tersebut sebagai situs SPAM yang mampu mengalahkan situs-situs berkualitas dengan hanya bermodalkan domain berbasis keyword. Berdasarkan hal tersebutlah akhirnya alogaritma Google EMD kemudian diluncurkan, yang diharapkan mampu mengikis habis situs-situs spam yang memanfaatkan keyword sebagai nama domain mereka.
Langkah-Langkah Yang Perlu Diambil Dalam Menghadapi Alogaritma Google EMD
Seperti yang kita telah ketahui, sebelum alogaritma Google EMD, 2 alogaritma Google terdahulu yaitu, Google Panda dan Google Pinguin hingga kini masih diterapkan dan telah berhasil menyapu bersih situs-situs yang tidak layak tampil pada hasil pencariannya. Berarti, dengan hadirnya Update terbaru dari alogaritma Google EMD, saat ini Google menerapkan 3 alogaritmanya yang berjalan secara bersamaan, dan masing-masing alogaritma tersebut memiliki tugasnya masing-masing.
Lalu, kira-kira langkah-langkah apa saja yang perlu diambil dalam menghadapi Google EMD?
Berikut tips sederhana yang berhasil saya kutip dan sedikit saya modif dari tulis seorang Blogger Indonesia di artikelnya yang berjudul Fenomena Google EMD Update dan Tips Mengatasinya yang mudah-mudah bermanfaat begi rekan-rekan Penerjemah Indonesia.
1. Mengembangkan Strategi SEO Baru
Bagi rekan penerjemah yang website atau blognya mungkin sudah merasakan dampak dari updatenya Google EMD, segeralah menerapkan strategi baru dalam optimasi SEO. Hindari strategi-strategi lama, sebagai contoh, memperbaiki title dan keyword yang rekan-rekan gunakan dalam konten. Dan hindari penggunaan keyword yang berhubungan langsung dengan nama domain serta membuat title baru yang lebih variatif tapi tidak langsung menuju pada keyword yang ditargetkan. Kemudian juga jangan membuat keyword yang semata-mata terfokus hanya untuk search engine, melainkan buatlah keyword yang biasa digunakan pengunjung untuk berkunjung ke situs Anda.
2. Membuat Website Anda Sebagai Brand
Saat ini, Google memperhatikan betul kredibilitas dan otoritas dari sebuah situs dimana social media menjadi tolok ukurnya saat ini. Kredibilitas dan otoritas sebuah situs web dapat dinilai dari branding yang diusungnya. Umumnya situs web Penerjemah Indonesia saat ini, kebanyakan lebih mengedepankan keyword ketimbang dari branding. Misalnya, biro jasa penerjemah saya bernama "Global Translator" dengan domain "http://global-translator.blogspot.com". "Global Translator" adalah branding dari situs web saya sedangkan keyword utama yang saya gunakan adalah "Penerjemah". Namun, kebayakan dari situs rekan-rekan Penerjemah Indonesia yang saya temui, meski mereka sudah memiliki branding yang jelas, namun mereka enggan menggunakan branding tersebut sebagai nama domain. Sebaliknya mereka lebih menyukai menggunakan keyword sebagai nama domain. Hal demikian mungkin dikarenakan adanya anggapan branding mereka tidak relevan dengan keyword utamanya, sehingga mereka gunakanlah domain seperti "penerjemahxxxx.com", "penerjemahbahasaxxxxx.com" dan lain sebagainya.
3. Melakukan Analisa Keyword
Dengan adanya update Google EMD, pemilihan keyword untuk situs web menjadi sebuah momok yang cukup mengkhawatirkan. Kesalahan dalam pemilihan keyword saat ini bisa berdampak pada masuknya situs web Anda menjadi salah satu situs web yang terimbas Google EMD. Untuk itu diperlukan analisa keyword yang bermanfaat untuk mencermati keyword mana yang menguntungkan dan mana yang bisa berdampak buruk bagi situs web penerjemahan Anda. Updatenya Google EMD merupakan sebuah pukulan berat bagi situs-situs yang selalu mengutamakan pernargetan keyword secara langsung.
4. Fokuskan Pada Long Tail Keyword
Cara yang paling aman dalam menghadapi imbas daru updatenya Google EMD adalah dengan penggunaan keyword-keyword panjang (long tail keyword). Long tail keyword pada umumnya terdiri dari 3 kata atau yang di jadikan keyword. Long tail keyword sangat berperanan besar dalam meningkatkan traffic dari search engine. Selain itu, dengan long tail keyword, akan membuat situs web rekan-rekan penerjemah menjadi aman dari imbas alogaritma-alogaritma Google terbaru.
5. Memperkaya Konten
Konten yang kaya dari sebuah situs web akan meningkatkan variasi keyword. Berdasarkan pengalaman saya dalam mengupayakan optimasi seo dari situs weblog Global Translator, upaya memperkaya konten saya lakukan dengan cara membuat dan mengirim artikel-artikel terjemahan ke direktori artikel seperti ke Direktori Penerjemah Indonesia ini. Dengan startegi tersebut, saya melihat banyak pengunjung yang datang ke Blog Global Translator dengan keyword-keyword yang sama sekali saya tidak tanamkan di blog saya tersebut. Melainkan yang saya tanam di direktori-direktori tempat saya kirim artikel-artikel saya.
Bagi rekan-rekan penerjemah yang situs web terjemahannya bersifat statis, cara memperkaya konten yang terbaik adalah dengan submit artikel. Dengan cara submit atau kirim artikel penerjemahan, selain bisa mendatang traffic yang bagus, rekan-rekan akan memperoleh backlink dengan keyword tertarget. Sehingga penggunaan keyword pada situs web yang berdampak buruk bisa lebih di minimalkan. Dengan kata lain, dengan strategi memperkaya konten via kirim artikel, Anda tidak lagi perlu takut menargetkan keyword. Karena, keyword yang anda pilih bukan Anda tanam langsung didalam situs web Anda, melainkan di direktori tersebut.
Demikian artikel mengenai Tips Sederhana Untuk Penerjemah Indonesia Menghadapi Updatenya Google EMD. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan penerjemah Indonesia.
Latar Belakang Hadirnya Alogaritma Google EMD
Sebagian rekan-rekan penerjemah yang mungkin secara langsung terjun dalam pengelolaan website atau blognya, mungkin tahu betul apa yang dimaksud dengan Strategi Seo On Page, yaitu upaya meningkatkan visibilitas sebuah web atau blog demi tercapainya popularitas dimata mesin pencari. Dan, salah satu strategi Seo On Page yang paling mendasar adalah dengan penempatan keyword (kata kunci) pada tempat-tempat strategis. Salah satu tempat yang paling strategis tersebut tidak lain yaitu pada Nama Domain.
Seperti pada artikel sebelumnya, rekan kita Penerjemahan Jakarta memberi contohnya, yaitu "karena ambisi ingin situs webnya bisa tampil di halaman pertama dengan keyword 'penerjemah bahasa yunani', dibelinya doman dengan nama 'penerjemahbahasayunani.com' dan banyak lagi contohnya." Sebenarnya menurut saya pribadi, sah-sah saja penggunaan keyword sebagai nama domain. Namun tidak demikian dengan Google yang menganggap strategi penggunaan keyword sebagai nama domain kebanyakan di manfaatkan oleh situs-situs berkualitas rendah untuk mempercepat meraih posisi dihalaman hasil pencarian. Dan yang lebih parah, Google juga menganggap situs-situs yang demikian tersebut sebagai situs SPAM yang mampu mengalahkan situs-situs berkualitas dengan hanya bermodalkan domain berbasis keyword. Berdasarkan hal tersebutlah akhirnya alogaritma Google EMD kemudian diluncurkan, yang diharapkan mampu mengikis habis situs-situs spam yang memanfaatkan keyword sebagai nama domain mereka.
Langkah-Langkah Yang Perlu Diambil Dalam Menghadapi Alogaritma Google EMD
Seperti yang kita telah ketahui, sebelum alogaritma Google EMD, 2 alogaritma Google terdahulu yaitu, Google Panda dan Google Pinguin hingga kini masih diterapkan dan telah berhasil menyapu bersih situs-situs yang tidak layak tampil pada hasil pencariannya. Berarti, dengan hadirnya Update terbaru dari alogaritma Google EMD, saat ini Google menerapkan 3 alogaritmanya yang berjalan secara bersamaan, dan masing-masing alogaritma tersebut memiliki tugasnya masing-masing.
Lalu, kira-kira langkah-langkah apa saja yang perlu diambil dalam menghadapi Google EMD?
Berikut tips sederhana yang berhasil saya kutip dan sedikit saya modif dari tulis seorang Blogger Indonesia di artikelnya yang berjudul Fenomena Google EMD Update dan Tips Mengatasinya yang mudah-mudah bermanfaat begi rekan-rekan Penerjemah Indonesia.
1. Mengembangkan Strategi SEO Baru
Bagi rekan penerjemah yang website atau blognya mungkin sudah merasakan dampak dari updatenya Google EMD, segeralah menerapkan strategi baru dalam optimasi SEO. Hindari strategi-strategi lama, sebagai contoh, memperbaiki title dan keyword yang rekan-rekan gunakan dalam konten. Dan hindari penggunaan keyword yang berhubungan langsung dengan nama domain serta membuat title baru yang lebih variatif tapi tidak langsung menuju pada keyword yang ditargetkan. Kemudian juga jangan membuat keyword yang semata-mata terfokus hanya untuk search engine, melainkan buatlah keyword yang biasa digunakan pengunjung untuk berkunjung ke situs Anda.
2. Membuat Website Anda Sebagai Brand
Saat ini, Google memperhatikan betul kredibilitas dan otoritas dari sebuah situs dimana social media menjadi tolok ukurnya saat ini. Kredibilitas dan otoritas sebuah situs web dapat dinilai dari branding yang diusungnya. Umumnya situs web Penerjemah Indonesia saat ini, kebanyakan lebih mengedepankan keyword ketimbang dari branding. Misalnya, biro jasa penerjemah saya bernama "Global Translator" dengan domain "http://global-translator.blogspot.com". "Global Translator" adalah branding dari situs web saya sedangkan keyword utama yang saya gunakan adalah "Penerjemah". Namun, kebayakan dari situs rekan-rekan Penerjemah Indonesia yang saya temui, meski mereka sudah memiliki branding yang jelas, namun mereka enggan menggunakan branding tersebut sebagai nama domain. Sebaliknya mereka lebih menyukai menggunakan keyword sebagai nama domain. Hal demikian mungkin dikarenakan adanya anggapan branding mereka tidak relevan dengan keyword utamanya, sehingga mereka gunakanlah domain seperti "penerjemahxxxx.com", "penerjemahbahasaxxxxx.com" dan lain sebagainya.
3. Melakukan Analisa Keyword
Dengan adanya update Google EMD, pemilihan keyword untuk situs web menjadi sebuah momok yang cukup mengkhawatirkan. Kesalahan dalam pemilihan keyword saat ini bisa berdampak pada masuknya situs web Anda menjadi salah satu situs web yang terimbas Google EMD. Untuk itu diperlukan analisa keyword yang bermanfaat untuk mencermati keyword mana yang menguntungkan dan mana yang bisa berdampak buruk bagi situs web penerjemahan Anda. Updatenya Google EMD merupakan sebuah pukulan berat bagi situs-situs yang selalu mengutamakan pernargetan keyword secara langsung.
4. Fokuskan Pada Long Tail Keyword
Cara yang paling aman dalam menghadapi imbas daru updatenya Google EMD adalah dengan penggunaan keyword-keyword panjang (long tail keyword). Long tail keyword pada umumnya terdiri dari 3 kata atau yang di jadikan keyword. Long tail keyword sangat berperanan besar dalam meningkatkan traffic dari search engine. Selain itu, dengan long tail keyword, akan membuat situs web rekan-rekan penerjemah menjadi aman dari imbas alogaritma-alogaritma Google terbaru.
5. Memperkaya Konten
Konten yang kaya dari sebuah situs web akan meningkatkan variasi keyword. Berdasarkan pengalaman saya dalam mengupayakan optimasi seo dari situs weblog Global Translator, upaya memperkaya konten saya lakukan dengan cara membuat dan mengirim artikel-artikel terjemahan ke direktori artikel seperti ke Direktori Penerjemah Indonesia ini. Dengan startegi tersebut, saya melihat banyak pengunjung yang datang ke Blog Global Translator dengan keyword-keyword yang sama sekali saya tidak tanamkan di blog saya tersebut. Melainkan yang saya tanam di direktori-direktori tempat saya kirim artikel-artikel saya.
Bagi rekan-rekan penerjemah yang situs web terjemahannya bersifat statis, cara memperkaya konten yang terbaik adalah dengan submit artikel. Dengan cara submit atau kirim artikel penerjemahan, selain bisa mendatang traffic yang bagus, rekan-rekan akan memperoleh backlink dengan keyword tertarget. Sehingga penggunaan keyword pada situs web yang berdampak buruk bisa lebih di minimalkan. Dengan kata lain, dengan strategi memperkaya konten via kirim artikel, Anda tidak lagi perlu takut menargetkan keyword. Karena, keyword yang anda pilih bukan Anda tanam langsung didalam situs web Anda, melainkan di direktori tersebut.
Demikian artikel mengenai Tips Sederhana Untuk Penerjemah Indonesia Menghadapi Updatenya Google EMD. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan penerjemah Indonesia.
Dikirim Oleh | : | Global Translator |
: | globalpenerjemah73@gmail.com | |
Kunjungi Website | : | http://global-translator.blogspot.com/ |
Mana link sumber yang anda janjikan?!
BalasHapusDidalam artikelnya, mas!
HapusMalah saya sebutkan judul artikel mas, yaitu "Fenomena GooGle EMD Update dan Tips Mengatasinya"
=)) jadi ngakak ane gan baca komeng diatas =))
HapusPadahalkan yang ente kutip kaga lebih dari 10% doang kali dari aslinya.. :))
Justru karena habis baca artikel dari sahabat blogger itu saya terinspirasi buat artikel disini. Dan mau sedikit kek atau banyak kek, sebaiknya ya harus ijin dulu atuh gan! :-w
HapusBagus banget tipsnya, sob!
BalasHapusBerarti, situs web saya juga perlu perbaikan sana-sini. Kalau ga, bisa keimbas emd!
Thanx sharingnya.
Setuju dg komengnya, bos!
HapusBener2 tips bagus dan bermanfaat bgt.
Btw, yang saya bingung pada uraian terakhir tips no.1. Gimana caranya kita bisa tau keyword yang dipake pengunjung?
Cara yang saya lakukan cuma menanyakan secara langsung pada setiap calon pengguna jasa terjemahan pada saat menelpon ke Global Translator, mas.
HapusBerarti, blog penerjemah saya bisa kena imbas EMD juga dong mas?
BalasHapusWaduh! Mana baru buat lagi tuh blognya ~X(
Artikel yang bagus dan menarik untuk dibaca dan dipelajari mas....
BalasHapusMakasih atas sharingnya....
Mudah-mudahan blog saya terhindar dari efek EMD ini...
Sama2 mas...makasih kunjungannya :)
Hapusalogaritma Google EMD...baru tau nih sob,mksh infonya.
BalasHapusaq mesti belajar seo lagi nih kayaknya.....:)
salam knl ya sob
Salam kenal juga, mas :)
Hapusdari informasi yang saya dapat memang benar mas cara menghadapi Google EMD seperti cara2 di atas, namun masih banyak lagi rashasia2 dari Om Google karena Algoritma EMDnya yang baru tak seperti mbah Google :D
BalasHapusBantu jawab nih.. :D
HapusKalu saat ini kayaknya terlalu dini untuk memastikan karakteristik dan dampak dari algo google yang terbaru. Tapi buat antisipasi, tips diatas lumayan bermanfaat.
Makasih kunjungan dan komennya.
nice share kawan,,
BalasHapussaya tunggu kunjungan balasannya,,,
Waduh kalau Google menganggap penggunaan keyword sebagai nama domain untuk mempercepat meraih posisi dihalaman hasil pencarian berarti blog Direktori Penerjemah Indonesia harus ganti domain dong..
BalasHapusKhusus untuk direktori berbasis blogspot sepertinya ga ngaruh deh mas :D
HapusThanks kunjungan dan komennya.
Sukses buat Direktori Blog Indonesia :-bd